percobaan dan pengukuran DIODE dan LED
1. Diode
A. Pengertian DIODE
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyerahkan arus / Tegangan
B. simbol Diode
C. Jenis - Jenis dan fungsi DIODE • Dioda Penyearah ( Rectifier )
yang biasanya abanyak digunakan sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
• DIODA ZENER
yang biasa digunakan sebagai pengaman di dalam suatu rangkaian dan sebagai penstabil tegangan.
• DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Yang biasanya difungsikan sebagai lampu Indikator maupun lampu penerangan dalam kehidupan manusia.

• DIODA CAHAYA (PHOTO-DIODE)
Yang biasanya difungsikan menjadi sensor cahaya.
• DIODE VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah - ubah jika diberikan tegangan . Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener . Bahan dasar pembuatan dioda veractor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya . Jika tegangan tegangannya semakin naik , kapasitasnya akan turun . Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara ( Audio ) .
• DIODE SCHOTTKY (SCR)
yang biasanya difungsikan sebagai pengendali dalam suatu rangkaian elektronik.
D. Cara mengukur DIODE
Sebelum memulai mengukur atau memeriksa komponen dioda, maka Anda perlu melakukan persiapan terlebih dahulu. Berbagai persiapan yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut:
1. Siapkan Alat Multimeter atau Avometer
Anda harus terlebih dahulu menyiapkan alat ukur yang bisa menghitung nilai tahanan (Ohm meter), seperti multitester digital maupun analog. Jika menggunakan alat ukur jenis ini akan sangat mudah membantu Anda untuk mengetahui dioda tersebut masih hidup atau sudah rusak.
Jika menggunakan multitester analog , Anda harus memutar selektor yang terdapat di multitester pada posisi Ohm (Ω ), dengan skala pengukuran 1KΩ atau 100Ω .
Untuk mengukur Dioda sangatlah mudah . Untuk mengukur dicda di gunakan multimeter . Posisi saklar pada posisi Ohm Meter . Kabel warna hitam pada anoda , sedangkan kabel warna merah pada katoda maka jarum multimeter akan bergerak . Apabila di dipindah kabelnya maka jarum multimeter akan dia . Apabila jarum bergerak maka dioda tersebut Bocor



Apabila gambar B jarumnya tetap bergerak, maka dioda dalam kondisi RUSAK / Bocor!! harus di buang!!!
Cara mengukur diode dengan multimeter analog
1. Aturkan posisi saklar pada posisi
Ω x1k atau x100
2.Hubungkan probe merah pada terminal katoda (tanda gelang)
3.Hubungkan probe hitam pada terminal anoda
4.Baca hasil pengukurn di display multimeter
5.Jarum pada display multimeter harus bergerak ke kanan
6.Balikan probe merah ke terminal anoda dan probe hitam pada terminal katoda(tanda gelang)
7.Baca hasil pengukuran di display multimeter
8.Jarum harus tidak bergerak
# jika jarum bergerak , maka dioda tersebut kemungkinan sudah rusak

- Aturlah terlebih dulu letak saklar pada posisi dioda.
- Cobalah menghubungkan probe merah pada kaki katoda atau negatif (tanda gelang).
- Kemudian lakukan hal yang sama dengan menghubungkan probe hitam pada kaki anoda (+).
- Bacalah hasil pengukuran yang ditampilkan pada display multimeter.
- Pada display multimeter harus menunjukan nilai tertentu (seperti 0.42 V)
- Kemudian balik posisi probe hitam ke kaki anoda dan probe merah pada kaki katoda (tanda gelang).
- Kemudian baca hasil pengukuran di display multimeter.
- Maka seharusnya tidak ada nilai tegangan pada display multimeter.
Catatan
Hal yang perlu diperhatikan disini adalah Cara Mengukur Dioda dengan menggunakan Multimeter Analog dan Multimeter Digital adalah terbalik. Perhatikan Posisi Probe Merah (+) dan Probe Hitamnya (-).
E. Cara pemasangan DIODE
Apabila gambar B ternyata lampu tetap menyala berarti DIODA BOCOr , Maka dioda harus dibuang dan di ganti yang baru .
2. LED ( Light Emitting Diode )
a. PENGERTIAN LED ( Light Emitting Diode ):
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegan maju . LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor . Warna - warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang digunakannya . LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV atau Remote Control perangkat elektronik lainnya .
b. Silmbol LED
C. cara mengetahui polaritas LED
d. warna-warna LED (Light Emitting diode)
Saat ini, LED memiliki beragam warna, seperti warna merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman Warna pada LED tersebut tergantung pada panjang gelombang (panjang gelombang) dan senyawa semikonduktor yang digunakannya. Berikut ini adalah Tabel Senyawa Semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada LED :
e. koneksi Maju ( Forward Bias ) LED
Masing - masing Warna LED ( Light Emitting Diode ) memerlukan tegangan maju ( Forward Bias ) untuk dapat menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED tersebut tergolong rendah sehingga memerlukan sebuah Resistor untuk membatasi Arus dan tegangannya agar tidak merusak LED yang bersangkutan . Tegangan Maju biasanya dilambangkan dengan tanda Vf
f. Cara mengukur LED
• LED SDM
• Lampu LED
Cara untuk mengetahui LED putus / tidak dapat menggunakan beberapa cara diantaranya
¤ Dengan menggunakan multimeter pada posisi OHM meter
¤ Menggunakan adaptor hp / batu battry (Apabila menggunakan adaptor hp / batu battry HARUS DI TAMBAH RESISTOR, supaya lampu LED tidak putus)
g. CARA KERJA LED
1. Cara kerja LED sama dengan diode yaitu pemasangan LED dengan tegangan listrik tidak boleh terbalik . Apabila terbalik lampu LED tidak akan nyala
2. Lampu LED dapat menyala pada tegangan rendah ( lihat table di atas )
3. Agar lampu LED tidak mudah mati / Putus maka pada waktu pemasangan harus di beri RESISTOR
h. Cara pemasangan LED
Terimaksih telah berkunjung ke Blog Belajar3n4Tkj semoga penjelasan ini dapat mengedukasi kalian❤❤
Komentar
Posting Komentar